Melihat performa Liverpool saat mengalahkan Manchester United kemarin rasanya tidak mungkin mereka gagal menjadi juara, ditambah lagi Manchester City yang angin-anginan setelah lusa kemarin di tahan imbang 2-2 oleh Crystal Palace di kandang sendiri. 22 pertandingan dengan rekor 21 menang dan 1 imbang mengumpulkan 61 poin, perbedaan dengan City di peringkat kedua klasemen sementara 16 poin yang bisa menjadi 19 poin jika menang di laga tunda rasanya sulit untuk terkejar oleh tim manapun di Liga Inggris, bahkan skuad asuhan Juergen Klopp tersebut adalah pengumpul poin terbanyak diantara liga-liga top Eropa.
Secara matematis memang masih mungkin Liverpool gagal menjadi juara dengan pertandingan menyisakan 15 laga untuk peringkat kedua dan 16 laga untuk Liverpool. Jika City bisa memenangi semua laga di Liga Inggris mereka akan mendapatkan 45 poin yang berarti poin mereka 93, dengan catatan Liverpool harus kalah sebanyak 6 pertandingan dan imbang 1x. Walaupun pada fakta nya belum pernah ada tim yang menjadi juara setelah tertinggal 16 poin. Ada beberapa faktor yang mungkin saja membuat Liverpool gagal juara. Faktor apa sajakah itu? Mari kita simak.
Cedera Pemain Inti
Memang sekarang banyak pemain Liverpool yang sedang cedera seperti Matip, Lovren, dan Fabinho. Akan tetapi kehilangan 3 pemain tersebut bukan merupakan masalah besar bagi Juergen Klopp dalam meramu timnya. Dia masih mempunyain pemain-pemain yang tidak kalah baiknya seperti Wijnaldum, Joe Gomes, dan James Milner. Mungkin saja jika pemain seperti Mane, Salah, dan Firmino cedera sekaligus itu akan menjadi bencana buat tim yang bermarkas di Anfield tersebut. Mereka bertiga merupakan tulang punggung dari tim Liverpool walaupun mereka masih di isi oleh nama-nama berpengalaman seperti Origi, Shaqiri, dan juga Chamberlain. Jadi jika ketiga pemain tersebut mengalami cedera mungkin saja peforma Liverpool yang ganas musim ini akan mengalami penurunan drastis.
Inkonsisten Pada Laga-Laga Terakhir
Liverpool pernah sekali hampir menjadi juara setelah unggul poin yang banyak dari City walaupun tidak sampai 16 poin, akan tetapi performa inkonsisten Liverpool yang saat itu di asuh Brendan Rodgers dan di motori Luis Suarez membuat tim tersebut gagal menjadi juara dan harus merelakan titel juaranya ke Manchester City. Pada saat itu Liverpool yang sudah unggul 8 poin mengalami kekalahan melawan Chelsea di kandang dan menjadi titik balik perebutan titel juara Liga Inggris saat itu. Jika peforma inkonsisten ditunjukan kembali oleh Si Merah musim ini bukan tidak mungkin kejadian serupa akan terulang kembali.
Keajaiban
Melihat performa Liverpool musim ini menurut para pakar sepakbola dunia hanya keajaiban saja yang mampu menghentikan Liverpool menjadi juara, pasalnya walaupun mereka bermain dengan buruk, mereka tetap mampu menang di pertandingan-pertandingan sulit seperti contohnya saat melawan Aston Villa dan Manchester United. Saat melawan 2 tim tersebut Liverpool yang biasanya sangat cepat saat melakukan counter attack dibuat kesulitan menembus pertahanan lawannya dan beruntung dapat mengamankan poin di menit akhir pertandingan. Jadi jika dewi fortuna sudah tidak berpihak kepada tim ini mungkin saja akan menjadi salah satu faktor yang membuat mereka gagal menjadi juara setelah 30 tahun lama nya.
Itulah beberapa faktor yang dapat membuat Liverpool gagal menjadi juara, walaupun melihat kegemilangan anak asuh Klopp tersebut rasanya sulit mengatakan mereka tidak akan juara. Bahkan fans tim lawan pun yang mungkin tidak menyukai tim ini akan bilang bahwa tim ini terlalu superior untuk di kalahkan saat ini. Mari kita lihat sampai bulan Mei dimana pertandingan terakhir Liga Inggris akan di gelar.