Penggemar sepakbola pasti mengetahui seberapa superior nya Manchester City musim lalu terutama di liga. Mereka berhasil memenangkan persaingan dengan Liverpool dengan mengumpulkan 98 poin berbeda 1 poin. Akan tetapi pada musim 2019/2020 skuad asuhan Pep Guardiola tersebut mengalami penurunan, mereka sering terpleset sendiri saat berhadapan dengan tim yang secara kualitas berada di bawah juara bertahan tersebut. Seperti contoh saat mereka di permalukan oleh Wolves dua kali saat melakoni laga tandang maupun kandang. Kemudian saat dikalahkan tim papan bawah Norwich City pun mereka menelan kekalahan tak terduga.
Ada beberapa faktor yang membuat City dari tim yang begitu superior menjadi tim yang tidak menakutkan lagi bagi tim-tim Liga Inggris. Bahkan mereka sekarang harus tertinggal 16 poin dari sang pemuncak klasemen sementara, Liverpool. Tetapi berbeda dengan di Liga, saat mereka bermain di Eropa mereka benar-benar bagus walaupun tim yang di lawan nya pun berbeda kelas. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat Manchester City menurun secara performa di Liga Inggris.
Cedera Beberapa Pemain Inti
Tidak bisa di pungkiri cedera para pemain ini Manchester City menjadi salah satu faktor penyebab menurunan performa The Citizen. Aymeric Laporte, John Stone, dan Aguero sebut saja yang pernah masuk ruang perawatan lama menjadi faktor kekalahan-kekalahan yang di alami oleh City. Guardiola otomatis harus memutar otak dan melakukan beberapa perubahan taktik yang biasanya dia lakukan seperti Fernandinho yang di geser ke belakang sebagai bek tengah karena kurangnya pemain belakang yang City punya sekarang ini.
Menuanya Beberapa Pemain
Faktor usia juga tidak bisa di kesampingkan pemain City seperti Aguero dan Fernandinho yang bermain begitu baik di beberapa musim terakhir sudah berkepala 3 dan mungkin stamina mereka sudah tidak sebaik dulu meskipun mereka masih memberikan andil besar untuk tim nya tersebut. Sedangkan pemain-pemain muda lainya belum begitu matang untuk melakoni laga-laga besar.
Taktik Yang Sudah Terbaca
Taktik Pep Guardiola mungkin sudah terbaca oleh pelatih-pelatih lain di Liga Inggris. Saat melawan Manchester United di kandang mereka di buat kerepotan di babak pertama dan mereka bisa saja tertinggal 3 atau 4 gol jika para striker MU lebih baik dalam menyelesaikan peluang yang mereka miliki. Hal ini memperlihatkan bahwa taktik dari sang manager sudah mulai bisa di baca oleh lawan-lawan nya saat ini. Tentu saja Guardiola mempunyai pekerjaan rumah yang harus di selesaikan dengan cepat jika mereka mau kembali menjadi juara Liga Inggris.
Pesaingnya Terlalu Gemilang
Cukup di akui bahwa Liverpool, sang pesaing utama bermain dengan sama brilian selama musim 2019/2020 mereka hampir meraup setiap poin yang bisa mereka raih selama 22 pertandingan di gelar. City yang berada di peringkat kedua klasemen tidak dapat berbuat banyak untuk meladeni perlawanan pesaing nya tersebut. Mereka seperti kehabisan gas dan terlihat menyerah melihat performa Liverpool yang sungguh gemilang. Seperti mental para pemain The Citizen sudah keburu ambruk saat melihat pesaingnya tersebut bermain sangat luar biasa.
Manchester City mungkin tidaklah sesuperior musim lalu akan tetapi sepakbola yang ditampilkan anak asuh Pep Guardiola tersebut tetaplah menarik untuk di lihat gaya sepakbola nya yang menyerang dan mengandalkan penguasaan bola dengan umpan-umpan cepat kedepan akan selalu menjadi momok untuk lawan-lawan nya termasuk Liverpool yang sedang dalam performa bagus-bagus nya. Pertemuan kedua antara City dan Liverpool menarik untuk di lihat, apakah City mampu bangkit dan melibas rival pesaing utama nya tersebut?